Tugas Pendahuluan



1. Penjelasan kondisi [Kembali]

Kondisi 3

Buatkanlah Rangkaian Emitter-Stabilized Bias Transistor Pada Proteus Menggunakan Transistor PNP, dan jelaskan Prinsip Kerja Rangkaian Tersebut !

Rangkaian emitter-stabilized bias pada transistor PNP adalah salah satu bentuk bias tetap (fixed bias) yang ditambahkan resistor pada kaki emitor (Re) untuk menjaga kestabilan titik kerja transistor. Prinsip utamanya, resistor emitor memberikan umpan balik negatif: jika arus kolektor–emitor cenderung bertambah karena pengaruh suhu atau variasi faktor penguatan (β) transistor, maka tegangan jatuh di resistor emitor ikut meningkat, sehingga tegangan emitor naik. Akibatnya beda potensial basis–emitor (V_BE) mengecil, arus basis berkurang, dan aliran arus kolektor kembali turun. Dengan cara ini, transistor tetap bekerja di daerah aktif meskipun ada perubahan kondisi.

Pada konfigurasi PNP, emitor dihubungkan ke sumber tegangan positif (Vcc) melalui resistor emitor, kolektor dihubungkan ke ground melalui resistor kolektor (Rc), dan basis diberi tegangan bias melalui pembagi resistor (R1 dan R2). Dengan demikian, rangkaian ini menjaga agar titik kerja (Q-point) transistor PNP lebih stabil dibanding bias sederhana tanpa resistor emitor, sehingga cocok digunakan untuk penguat sinyal kecil maupun percobaan dasar di laboratorium.

2. Prinsip Kerja Kondisi [Kembali]

Bias dasar (divider + emitter resistor): R1 dan R2 membentuk pembagi tegangan yang menetapkan tegangan base VB​. Karena ada Re, emitter voltage ​VE ditetapkan sedemikian sehingga VB≈VE-0.7, jika transistor berada di daerah aktif. Stabilisasi oleh Re (umpan balik negatif), bila suhu naik atau transistor cenderung membawa arus lebih besar, IE naik → drop di ReR_eRe​ (I_E·R_e) meningkat → VEturun (karena node emitter terhubung ke +12 melalui Re sehingga naik/turun relatif) → base-emitter menjadi kurang maju (V_BE mengecil) → arus menurun. Itu adalah mekanisme umpan balik negatif yang menstabilkan I_C terhadap variasi β dan temperatur.

Operasi sebagai penguat (daerah aktif), dengan bias yang benar, transistor bekerja di daerah aktif: BE maju, BC balik bias. Sinyal AC kecil di basis menghasilkan variasi kecil di IB → menghasilkan variasi lebih besar di IC (penguatan arus), dan pada node kolektor kita lihat variasi tegangan yang lebih besar (penguatan tegangan). Pada konfigurasi common-emitter, output (kolektor) akan mengalami pembalikan fase terhadap input. Sebagai saklar: Jika base diberi drive yang sangat kuat sehingga transistor jenuh (V_C mendekati V_E), maka transistor bertindak sebagai saklar ON, sebaliknya jika base tidak diberi arus (cut-off) transistor OFF.

3. Rangkaian Kondisi [Kembali]