Modul 4
Kontrol Toilet
1. Pendahuluan[Kembali]
Dalam era modern, kebutuhan akan sistem otomatisasi semakin meningkat untuk mendukung kenyamanan, efisiensi, dan kebersihan di berbagai fasilitas umum, termasuk toilet. Salah satu bentuk penerapan teknologi otomatisasi adalah penggunaan sensor untuk mengontrol perangkat yang berkaitan dengan kebersihan dan pengelolaan air.
Touch sensor digunakan sebagai pemicu untuk mengaktifkan kipas (fan) yang berfungsi mengeringkan tangan pengguna secara otomatis, sehingga lebih higienis dan praktis dibandingkan penggunaan tisu.
Water level sensor berperan dalam mendeteksi ketinggian air pada bak penampungan. Sensor ini akan mengontrol pompa air agar dapat menjaga volume air tetap stabil, mencegah pemborosan, serta memastikan ketersediaan air yang cukup untuk kebutuhan toilet.
Dengan kombinasi kedua sensor tersebut, sistem ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air dan energi, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan higienis bagi pengguna.
2. Tujuan[Kembali]
Penerapan sistem kontrol toilet berbasis sensor ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
Mengembangkan sistem otomatisasi toilet yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Memanfaatkan touch sensor untuk mengaktifkan kipas pengering tangan secara otomatis, sehingga meningkatkan kebersihan dan mengurangi penggunaan tisu.
Menggunakan water level sensor untuk mengontrol pompa air, menjaga kestabilan volume air pada bak penampungan, serta mencegah pemborosan air.
Memberikan solusi praktis dalam pengelolaan fasilitas toilet dengan teknologi sensor yang mudah diterapkan.
Menjadi dasar pembelajaran dan penerapan konsep kontrol otomatis dalam bidang elektronika.
A. Alat
1. Breadboard
2. Kotak Plastik
3. Power Supply 5V
4. Adapter 12V
5. Jumper
B. Bahan
1. TouchSensor
2. Water Level Sensor
4. Dasar Teori [Kembali]
1. Sensor Touch
Sensor touch digunakan untuk mendeteksi sentuhan pada permukaannya. Ketika disentuh, sensor akan mengubah kondisi keluarannya dari LOW ke HIGH (atau sebaliknya), sehingga dapat berfungsi sebagai tombol sentuh otomatis tanpa komponen mekanik. Sensor ini cocok digunakan pada sistem kontrol sederhana, panel sentuh, dan perangkat otomatisasi yang membutuhkan input dari sentuhan manusia.
2. Water Level Sensor
3. Operational Amplifier tipe 393
4. Transistor 2SD882
Transistor D882 , juga dikenal sebagai 2SD882, adalah transistor sambungan bipolar (BJT) NPN berdaya sedang yang umum digunakan dalam aplikasi amplifikasi dan switching untuk keperluan umum. Transistor ini dirancang dengan teknologi planar, menawarkan kinerja yang andal dan kemampuan penanganan arus yang moderat. Transistor ini memiliki tiga lapisan material semikonduktor dengan tiga terminal—emitor, basis, dan kolektor. Transistor ini memberikan amplifikasi arus yang efisien dengan rentang penguatan antara 60 dan 400, sehingga cocok untuk sirkuit berdaya rendah. Selain itu, D882 dapat dipasang pada heatsink melalui lubang sekrup pada paket SOT-32-nya, sehingga meningkatkan pembuangan panasnya selama operasi.
Spesifikasi:
Karakteristik:
5. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Pin Out:
6. Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V=I R).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
7. Relay
8. Pompa 5 V
Pompa air adalah alat atau perangkat mekanik yang digunakan untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada fluida tersebut, sehingga air dapat mengalir dari daerah bertekanan rendah ke daerah bertekanan tinggi. Pompa air bekerja dengan prinsip mengubah energi mekanik menjadi energi tekanan dan kecepatan pada fluida (air) sehingga air dapat mengalir dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi atau dari tekanan rendah ke tekanan tinggi.
9. Motor DC





