1. Penjelasan kondisi [Kembali]
Kondisi 2 : Buatlah sebuah rangkaian Comparator dengan V1 = 2 V pada kaki inverting dan V2 = 1 V pada kaki non-inverting, lalu ukur Vout-nya dan jelaskan!
Rangkaian comparator bekerja dengan membandingkan dua tegangan masukan, yaitu pada kaki non-inverting (+) dan inverting (–). Pada kasus ini, tegangan diberikan ke kaki inverting (–), sedangkan tegangan diberikan ke kaki non-inverting (+). Prinsip kerja comparator adalah jika tegangan pada kaki non-inverting lebih besar daripada tegangan pada kaki inverting, maka output akan berada pada kondisi saturasi positif (mendekati +Vcc). Sebaliknya, jika tegangan pada kaki non-inverting lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada kaki inverting, maka output akan jatuh ke saturasi negatif (mendekati –Vcc). Karena pada soal ini lebih kecil dari , maka output comparator berada pada kondisi saturasi negatif. Dengan asumsi catu daya op-amp adalah ±12 V, maka tegangan keluarannya akan mendekati –12 V. Namun, jika rangkaian menggunakan single supply (misalnya 0–5 V), maka output akan berada pada level logika rendah, yaitu mendekati 0 V.
2. Prinsip Kerja Kondisi [Kembali]
Prinsip kerja comparator adalah membandingkan dua tegangan masukan, yaitu pada kaki non-inverting (+) dan inverting (–), lalu menghasilkan output dalam bentuk tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingannya. Jika tegangan pada kaki non-inverting lebih besar dari tegangan pada kaki inverting , maka output akan beralih ke kondisi saturasi positif (mendekati +Vcc). Sebaliknya, jika tegangan pada kaki non-inverting lebih kecil daripada tegangan pada kaki inverting , maka output akan jatuh ke kondisi saturasi negatif (mendekati –Vcc). Dengan kata lain, comparator bekerja seperti “pembanding logika” analog yang hanya memiliki dua kemungkinan keluaran, HIGH atau LOW, tergantung perbandingan kedua tegangan masukannya.
3. Rangkaian Kondisi [Kembali]
